PIN BB Kamu Berapa? Itulah kata-kata yang sangat melekat bagi
komunitas pengguna BlackBerry di Indonesia yang menandakan aktifitas pertukaran
nomor unik dari perangkat BlackBerry untuk bisa saling berkomunikasi
menggunakan BlackBerry Mesengger.
BlackBerry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, Menjelajah
Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gadget canggih ini
begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun
1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya
menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan
telepon genggam hingga mengejutkan dunia.
BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan
Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub
merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama BlackBerry. Pasar
BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air
yakni Excelcom dan Telkomsel. Akibat tuntutan pemerintah Indonesia, Blackberry
akhirnya membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010.
Dibukanya kantor perwakilan dibandung ternyata sepertinya tidak cukup untuk
pemerintah dan pengguna BlackBerry di Indonesia yang jumlahnya mencapai angka 2
juta pengguna. Sehingga pemerintah mendesak untuk RIM untuk membangun
infrastruktur di Indonesia. Selama ini infrastruktur di tangani
oleh BIS (BlackBerry Internet Services) yang berada di Kanda. Pertanyaannya adalah manfaat apa yang
bakal didapat dengan dibangunnya infrastruktur di Indonesia?
Pertama, BlackBerry menggunakan system penyimpanan data terpusat di Kanada sehingga
operator membutuhkan Bandwidth Internasional untuk mendapatkan data di server
walaupun sebagian data bisa disimpan di datacenter Operator, sehingga dengan
dibangunnya infrasturktur BlackBerry di Indonesia akan mengurangi konsumsi bandwith
internasional yang berharga lebih mahal ketimbang bandwith dalam negeri.
Kedua, ketika kita menggunakan BlackBerry
untuk browsing kesuatu situs, tahapan jaringaninternet yang kita gunakan berawal dari operator
selular kita kemudian infrastruktur BlackBerry (BIS) baru akan diarahkan ke
internet, dengan demikian internet akan lebih lama bila dibandingkan dengan
akses langsung melalui operator yang bersangkutan.
Ketiga, dikarenakan
gerbang Internet (BIS) berada di Kanada, maka penyaringan content tidak akan
maksimum dilakukan operator, mengingat yang menghubungkan pengguna ke internet
adalah BIS, sehingga akan sangat berbahaya jika digunakan oleh yang tidak
seharusnya. Ketika BIS berada di Indonesia, secara otomatis akan menggunakan
ISP besar yang sudah ada di Indonesia untuk terkoneksi ke Internet, sehingga
ISP inilah yang akan berfungsi untuk memfilter konten-konten yang dilarang.
Keempat, ketika
infrastruktur BB berada di Indonesia, sudah barang tentu biaya penggunaan
bandwith internasional oleh Operator penyedia
layanan BlackBerry akan hilang yang menyebabkan biaya produksi
berkurang, dengan demikian seharusnya biaya layanan BlackBerry dapat dibuat
semurah mungkin.
Kelima, Dengan
dibangunnya infrastruktur di Indonesia sudah barang tentu akan menjadi
penghasilan tambahan untuk ISP local dan penyedia Data Center, walaupun
dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh Pengguna BlackBerry secara langsung.
Keenam, pembangunan
infrastruktur yang meliputi server oleh BIS tentunya harus patuh pada aturan
perundang-undangan yang berlaku sehingga pihak yang berwajib dapat mengontrol,
melakukan penyadapan untuk kepentingan penyidikan terhadap tindak pidana
seperti yang sudah berjalan di Operator Selular selama ini. Adanya BlackBerry
Messenger akan memudahkan pelaku tindak pidana untuk saling berkomunikasi
dikarenakan selama ini pihak yang berwajib tidak mempunyai akses sama sekali.
Ketujuh,
selain keuntungan tadi masih banyak keuntungan lainnya yang baik langsung
ataupun tidak langsung bisa kita rasakan seperti akan terserapnya professional
dan tenaga kerja Indonesia, akan semakin banyak content local dari Industri
Kreatif di Indonesia yang akan diserap oleh BlackBerry, pemasukan pajak bagi
Pemerintah yang cukup besar mengingat dari 2-3 juta pengguna blackberry rata-rata
menyetor uang ke RIM sekitar Rp. 189 Milyar atau sekitar 2,2 triliun dalam
setahun
PIN BB Kamu Berapa? Itulah kata-kata yang sangat melekat bagi komunitas pengguna BlackBerry di Indonesia yang menandakan aktifitas pertukaran nomor unik dari perangkat BlackBerry untuk bisa saling berkomunikasi menggunakan BlackBerry Mesengger. BlackBerry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, Menjelajah Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia.
BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama BlackBerry. Pasar BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelcom dan Telkomsel. Akibat tuntutan pemerintah Indonesia, Blackberry akhirnya membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010.
Dibukanya kantor perwakilan dibandung ternyata sepertinya tidak cukup untuk pemerintah dan pengguna BlackBerry di Indonesia yang jumlahnya mencapai angka 2 juta pengguna. Sehingga pemerintah mendesak untuk RIM untuk membangun infrastruktur di Indonesia. Selama ini infrastruktur di tangani oleh BIS (BlackBerry Internet Services) yang berada di Kanda. Pertanyaannya adalah manfaat apa yang bakal didapat dengan dibangunnya infrastruktur di Indonesia?
Pertama, BlackBerry menggunakan system penyimpanan data terpusat di Kanada sehingga operator membutuhkan Bandwidth Internasional untuk mendapatkan data di server walaupun sebagian data bisa disimpan di datacenter Operator, sehingga dengan dibangunnya infrasturktur BlackBerry di Indonesia akan mengurangi konsumsi bandwith internasional yang berharga lebih mahal ketimbang bandwith dalam negeri.
Kedua, ketika kita menggunakan BlackBerry untuk browsing kesuatu situs, tahapan jaringaninternet yang kita gunakan berawal dari operator selular kita kemudian infrastruktur BlackBerry (BIS) baru akan diarahkan ke internet, dengan demikian internet akan lebih lama bila dibandingkan dengan akses langsung melalui operator yang bersangkutan.
Ketiga, dikarenakan gerbang Internet (BIS) berada di Kanada, maka penyaringan content tidak akan maksimum dilakukan operator, mengingat yang menghubungkan pengguna ke internet adalah BIS, sehingga akan sangat berbahaya jika digunakan oleh yang tidak seharusnya. Ketika BIS berada di Indonesia, secara otomatis akan menggunakan ISP besar yang sudah ada di Indonesia untuk terkoneksi ke Internet, sehingga ISP inilah yang akan berfungsi untuk memfilter konten-konten yang dilarang.
Keempat, ketika infrastruktur BB berada di Indonesia, sudah barang tentu biaya penggunaan bandwith internasional oleh Operator penyedia layanan BlackBerry akan hilang yang menyebabkan biaya produksi berkurang, dengan demikian seharusnya biaya layanan BlackBerry dapat dibuat semurah mungkin.
Kelima, Dengan dibangunnya infrastruktur di Indonesia sudah barang tentu akan menjadi penghasilan tambahan untuk ISP local dan penyedia Data Center, walaupun dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh Pengguna BlackBerry secara langsung.
Keenam, pembangunan infrastruktur yang meliputi server oleh BIS tentunya harus patuh pada aturan perundang-undangan yang berlaku sehingga pihak yang berwajib dapat mengontrol, melakukan penyadapan untuk kepentingan penyidikan terhadap tindak pidana seperti yang sudah berjalan di Operator Selular selama ini. Adanya BlackBerry Messenger akan memudahkan pelaku tindak pidana untuk saling berkomunikasi dikarenakan selama ini pihak yang berwajib tidak mempunyai akses sama sekali.
Ketujuh, selain keuntungan tadi masih banyak keuntungan lainnya yang baik langsung ataupun tidak langsung bisa kita rasakan seperti akan terserapnya professional dan tenaga kerja Indonesia, akan semakin banyak content local dari Industri Kreatif di Indonesia yang akan diserap oleh BlackBerry, pemasukan pajak bagi Pemerintah yang cukup besar mengingat dari 2-3 juta pengguna blackberry rata-rata menyetor uang ke RIM sekitar Rp. 189 Milyar atau sekitar 2,2 triliun dalam setahun