Seharian ini ramai sekali di Group Alumni Santri Daarut Tauhiid, begitu pula di Tiktok dan Instagram hingga muncul di Detik.com, ya, berita tentang Aa Gym yang menegur sekumpulan pemuda yang masih nongkrong hingga larut di Circle K samping masjid Daarut Tauhiid. Salah satu copy videonya bisa dilihat di Disini
Tentang Circle K Samping Masjid Daarut Tauhiid
Saya sendiri tidak terlalu detil tentang informasi Circle K samping Masjid Daarut Tauhiid, cuma sempat aneh dan bertanya mau dibangun apakah gerangan samping masjid DT ini beberapa waktu yang lalu, saat melihat pembangunan Circle K di samping rumah makan IHC di KM 88 Cipularang baru sadar, ya, Circle K bisa dibuat dan dibangun begitu cepat dengan memanfaatkan gipsum, jadi tidak ditembok dengan bata atau bata ringan, saya pikir yang penting tidak kehujanan, toh aman karena buka 24Jam.
Circle K yang ada di samping Masjid Daarut Tauhiid juga sepertinya dibangun sangat cepat, saya juga tidak tau apakah ini pindahan dari Jalan Gerlong Hilir yang sudah tutup sebelumnya atau tidak, yang pasti cukup cepat pembangunanannya.
Sedihnya Melihat "Anak muda" yang Ditegur Aa Gym
Entah mahasiswa mana anak-anak ini, apakah UPI, Unpas atau STP atau memang bukan mahasiswa, karena wilayah Gegerkalong jadi tempat konsentrasi mahasiswa ngekos dari 3 kampus besar itu, jika anda tidak 5 tahun saja ke sekitaran Daarut Tauhiid, sudah sangat berbeda sangat, apalagi arah ke Panorama, sudah sangat berubah, ditambah perubahan yang sangat nampak di kampus UPI.
Sedih sekali rasanya melihat adik-adik ditegur oleh Ulama sekaliber Aa Gym tak beranjak sama sekali, mungkin memang karakter atau memang tidak memahami etika, kegundahan yang amat sangat yang saya rasakan saat ini. Buat kami, dengan segala kekurangan Aa sebagai manusia biasa, sangat takut sekali ketika ditegur oleh Aa Gym, saya sendiri pernah merasakannya, saat itu saya bergegas minta maaf hingga cium tangan, tiada lain takut Allah murka.
Melihat video yang ada, tak ada satupun yang minta maaf, atau berancak mendekati Aa Gym atau mengajak teman yang lainnya untuk bubar, sangat santai dengan rokoknya, sangat santai dengan ketawanya. Sedih rasanya, semoga viralnya video ini orang tua mereka akan melihat bagaimana anaknya "hidup" di Bandung, karena saya meyakini tidak semuanya orang Bandung.
Etika Bisnis Circle K
Kehadiran Circle K dimanapun tentu tidak dilarang, tentu harus sesuai dengan aturan, minta persetujuan dari lingkungan adalah yang paling penting, sebenernya disekitaran DT ada beberapa yang buka 24 jam, semisal mie rebus depan masjid, tapi tentu tidak seperti Circle K, memang banyaknya santri yang beli mie rebus, berbeda dengan Circle K.
Ada yang bilang bisnis seperti Circle K tidak harus ada izin RT/RW setempat, bisa langsung ke Kota melalui layanan terpadu, kalaupun itu benar rasanya "etika" harus tetap ada, daerah apa itu, cocok tidak bisnis saya ada disana, menimbulkan gejolak tidak dan sebagainya, hal ini menurur saya lebih penting dari sekedar "untung".
Hal seperti ini tentu harus jadi pelajaran untuk kita semua.