Kisah Arloji Tua dan Kisah Kiyai, Santri Serta Ikan Arwana, Siapa Duluan?
Oleh Adi Sumaryadi | Jum'at, 10 Januari 2020 17:49 WIB | 20.355 Views
2020-01-10 17:49:382020-01-10 17:49:38
Seminggu terakhir di timeline facebook saya cukup viral kisah Kiyai dan santri yang disuruh untuk menjual seekor ikan dari Aqurium yang tengah dibersihkan, saya merenung sejenak, bukan karena kisah yang ada didalamnya, tetapi saya merasakan ada yang tidak asing dengan kisahnya. Apakah anda merasakan hal yang sama?
Sebelum lebih jauh, ini adalah kisah Kiyai dan Santrinya.
Seorang santri sedang membersihkan aquarium Kyainya, ia memandang ikan arwana merah dengan takjub..
Tak sadar Kyainya sudah berada di belakangnya.. "Kamu tahu berapa harga ikan itu?". Tanya sang Kyai..
.
"Tidak tahu". Jawab si Santri..
.
"Coba tawarkan kepada tetangga sebelah!!". Perintah sang Kyai.
Ia memfoto ikan itu dan menawarkan ke tetangga..
Kemudian kembali menghadap sang Kyai. .
"Ditawar berapa nak?" tanya sang Kyai. .
"50.000 Rupiah Kyai". Jawab si Santri mantap..
.
"Coba tawarkan ke toko ikan hias!!". Perintah sang Kyai lagi..
.
"Baiklah Kyai". Jawab si santri. Kemudia ia beranjak ke toko ikan hias..
.
"Berapa ia menawar ikan itu?". Tanya sang kyai..
.
"800.000 Rupiah Kyai". Jawab si santri dengan gembira, ia mengira sang Kyai akan melepas ikan itu..
.
"Sekarang coba tawarkan ke Si Fulan, bawa ini sebagai bukti bahwa ikan itu sudah pernah ikut lomba". Perintah sang Kyai lagi..
.
"Baik Kyai". Jawab si Santri. Kemudian ia pergi menemui si Fulan yang dikatakan gurunya. Setelah selesai, ia pulang menghadap sang guru.
.
"Berapa ia menawar ikannya?".
.
"50 juta Rupiah Kyai".
.
Ia terkejut sendiri menyaksikan harga satu ikan yang bisa berbed-beda..
.
"Nak, aku sedang mengajarkan kepadamu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat..".
.
"Oleh karena itu, jangan pernah kamu tinggal di tempat yang salah lalu marah karena tidak ada yang menghargaimu.. Mereka yang mengetahui nilai kamu itulah yang akan selalu menghargaimu..".
Kemudian ini adalah kisah arloji tua
Merasa ajal nya sudah dekat, seorang ayah berkata kepada anak nya:
. “Nak, Arloji milik ku ini adalah warisan dari kakek buyut mu, usia nya lebih dari 200 tahun”
.
“ Sebelum Ayah wariskan pada mu, Ayah mau kamu bawa Arloji tua ini ke toko jam di sebrang jalan itu, katakan kepada pemilik toko bahwa kamu mau menjualnya. Tanya lihat berapa harga nya…”
.
Sang anak pergi tidak lama lalu kembali dan berkata: “pemilik toko jam itu bilang bahwa harga nya Cuma 5 Dollar, karena ini adalah arloji tua…”
Kemudian si Ayah berkata; “sekarang coba kamu bawa arloji ini ke toko barang barang antik dan tanyakan harga nya…”
.
Si anak pergi lalu kembali dan berkata “ pemilik toko bilang , harga arloji ini mencapai 5000 Dollar..”
.
Sang Ayah berkata; “ sekarang coba bawa ke museum dan katakan ke mereka bahwa kamu mau menjual arloji tua ini..”
.
Si anak pun pergi lalu kembali dan berkata “ mereka mendatangkan pakar arloji untuk memperkirakan harga nya, lalu mereka menawarkan kepada ku 1.000.000 Dollar untuk arloji ini…”
.
Si Ayah berkata; “nak, aku sedang mengajarkan mu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat, maka jangan pernah kamu tinggal di tempat yang salah lalu marah karena tidak ada yang menghargai mu…”
.
Karena Mereka yang mengetahui nilai mu, akan selalu menghargai mu,… Maka jangan pernah bergaul di tempat yang tidak layak untuk mu…
Apakah ada kemiripan? menurut saya secara seting memang berbeda, namun esensi dari kedua cerita tadi sama. Pertanyaannya siapa yang duluan dan siapa yang meniru? hasil penelusuran saya yang tidak begitu mendalam, kisah Arloji tua hadir duluan, baru kisah santri muncul belakangan.
Tidak ada yang salah memang dengan ini semua, hanya secara pribadi sangat menyayangkan bila membuat sebuah kisah inspiratif justru dengan cara meniru kisah lain yang dibuat dalam versi baru, sedihnya lagi, kisah ini menggambarkan kehidupan santri dan kiyai.
Saya sendiri masih berharap kisah santri dan kiyai yang muncul duluan, atau memang keduanya memiliki sumber lain yang memiliki cerita yang sama?