Jadi begini, menjelang tahun 2014, Facebook yang saat itu belum lama hadir dengan mengganti "posisi" friendster begitu masih nyaman untuk digunakan, untuk dibaca, untuk mengumpulkan sebanyak mungkin pertemanan, maklum saja, temannya masih pada sedikit, teman-teman terdekat pun dikumpulkan, padahal masih dalam satu kantor, bahkan satu rumah, tak luput mengikuti operasi tambah pertemanan.
Namun, pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014 menjadi awal Facebook tidak lagi nyaman, apalagi saat itu hanya ada dua calon wakil presiden yang secara otomatis terjadi polarisasi juga di sosial media. Polarisasi itu masih begitu terasa saat ini, yaitu pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo. Karena memang Pilres 2019, hanya berbeda calon wakil presiden-nya saja.
Postingan yang saling menyudutkan kubu lawan begitu ketara, isu-isu yang diangkat sebenarnya masih isu-isu lama yang tidak begitu berbeda dengan Pilpres 2014. Isu-isu itu cepat sekali viral, kenapa? karena ketika kita berada dalam salah satu kubu, kita berkecenderungan untuk meng-iya-kan apa diberitakan kubu tersebut, setelah meng-iya-kan, selanjutnya berkomentar dan membagikan.
Berita yang sesuai dengan hatinya akan segera dibagikannya, bahkan mentions teman-temannya yang dianggap satu kubu, kalaupun tidak satu kubu biasanya mentions dengan nada nyindir. Ketika ada berita yang tidak sesuai dengan hati dan pilihannya, pilihannya adalah membagikan dengan mengcounter atau menenggelamkannya sama sekali.
Sebenarnya Twitter tidak jauh berbeda, hal ini nyata tergambar dari aplikasi Drone Emprit buatan Mas Ismail Fahmi, dimana orang yang meretweet berkecenderungan memiliki pilihan, pandangan dan afiliasi yang sama.
Algoritma facebook saat ini memang melihat "kecenderungan orang", nyatanya memang begitu. Jangan aneh ketika anda pendukung fanatik Jokowi maka timeline seolah-olah indah dengan berbagai status yang meninggikan jokowi, sebaliknya ketika anda pendukung prabowo, timeline anda akan dipenuhi pujian pula kepada Prabowo. Karena anda berkecenderungan untuk berteman dengan orang yang memiliki pilihan yang sama, kalaupun tidak biasanya tidak sedikit yang memblok atau setidaknya berhenti berlangganan newsfednya.
Pertanyaannya, kapan Facebook akan nyaman lagi? tidak bisa diprediksi, siapapun Presiden yang terpilih tahun 2019 nanti, hal seperti ini sangat mungkin masih terjadi.
Namun, yang terpenting dari itu semua, perlu kita ketahui bersama, saat kita saling hujat di Facebook, saling share berita yang merasa paling benar, saat kita berlama-lama di facebook, yang paling diuntungkan adalah Facebook dan orang-orang yang mengambil kesempatan ini, sedangkan kita terjelembab semakin dalam.
Foto adalah pesawat penjelajah Planet mars yang baru tiba di mars dan mengirimkan foto pertamanya. Pesannya, semoga kita tidak lagi terjebak dengan keadaan ini semua dan lekas berfikir untuk lebih maju.