Sudut Pandang
"Perpecahan" Indonesia di Internet Disebabkan Karena Google Adsense?

"Perpecahan" Indonesia di Internet Disebabkan Karena Google Adsense?

Oleh | Minggu, 31 Desember 2017 13:28 WIB | 4.341 Views 2017-12-31 13:28:21

Sebenarnya saya sedikit bingung memilih kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi Indonesia saat ini, karena menurut saya kata perpecahan terlalu hiperbolik untuk menggambarkan keadaan yang ada, nyatanya didunia nyata banyak yang masih baik-baik saja.

Perpecahan yang saya maksud adalah polarisasi masyarakat Indonesia khususnya di Internet yang terbagi dalam beberapa kelompok, satu kelompok dengan kelompok yang lain bisa saling hujat menghujat di Internet, caci mencaci di Internet, berita kecil dibesar-besarkan, dan berita besar di buat lebih meledak, siapa yang harus disalahkan? tentu bukan bidan atau "nini paraji" yang sudah jadi jalan melahirkan mereka orang-orang yang suka mengambil keuntungan dalam "perpecahan" ini, kita harus menyalahkan diri kita sendiri karena terkadang kita merupakan bagian darinya yang begitu mudah "share" berita tanpa melihat isinya dan tanpa mempertimbangkan dampaknya.

Dari sekian banyak berita viral di Internet ataupun di Youtube, tidak sedikit yang disebar oleh situs pencari trafik, situs yang mendamba jutaan trafik dalam hitungan jam, mereka tidak memikirkan dampaknya, mereka hanya butuh trafik, kenapa trafik? karena trafik (kunjungan ke website mereka) adalah sumber penghasilan mereka, buat mereka traffic is money. Banyaknya trafik yang hadir ke website mereka akan mendatangkan dollar yang dihasilkan dari Ads Network, dan yang paling besar adalah Google Adsense. Sebenarnya menuduh Google Adsense adalah biang dari ini semua menurut saya salah juga, tetapi saya hanya membayangkan seandainya Google Adsense lebih canggih untuk "memukul" para publisher yang demikian akan lebih tentram dunia ini.

Bagi para pelaku Google Adsense yang tidak mempertimbangkan efek dari berita atau video yang dibuat di youtube mungkin hal yang biasa. Memotong berita dan kemudian memplintirnya membuat berita seolah BOOM!! dan layak untuk di bagikan, pada saat yang sama berita itu mengandung unsur kebencian dan penyebab perpecahan. Berita HOAX bari mereka adalah berita yang layak untuk ditulis dan disebarkan, karena pada dasarnya masyarakat kita suka sekali dengan HOAX yang memecah belah, saya pikir benar adanya bahwa strategi "devide et impera" sangat berhasil memecah bangsa Indonesia, dulu kala.

Sebenarnya, tidak semua pemain Google Adsense berlaku demikian, tidak semuanya, hanya oknum saja, sayangnya, sekarang ini oknumnya begitu banyak, setelah mereka buat berita yang "berpotensi viral", mereka tidak segan-segan untuk mengeluarkan "modal" untuk mendorong berita itu dengan Facebook Ads. Lagi-lagi ujungnya adalah trafik, dan kembali ke rules yang telah disepakati bahwa Traffic is Money.

Tapi saya masih percaya bahwa diluar sana, Youtubers, Bloggers masih banyak yang baik dan tetap membuat konten yang berkualitas dengan memikirkan segala sesuatunya. Saya percaya bahwa tidak semua orang gila akan "dollar" dari trafik.

Terakhir, bagi kita sekarang, jadilah pengguna internet yang bijak, pikir-pikirlah kalau mau klik berita dan share beritanya, baca isinya dulu dengan seksama, jangan mudah terprovokasi, karena kalau bukan kita siapa lagi yang dapat menjaga ukhuwah ini, kalau bukan kita siapa lagi yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa berjuta potensi ini.


Baca atau Download PDF Adi Sumaryadi - Bicara IT dan Internet







Mungkin anda tertarik menonton video tentang Mau Jadi Orang IT? Inilah Peta Jalan atau Roadmap yang Harus Ditempuh

Sudut Pandang Lainnya
Mengapa Friendster.com Berakhir Kejayaannya?
Sabtu, 08 Juni 2024 06:10 WIB
Mengapa Friendster.com Berakhir Kejayaannya?