Tepatnya tahun 2000, saya bersama beberapa teman memberanikan diri berkunjung ke tempat tinggal beliau di Pangandaran, sebelah Naratas. Menyampaikan ketidaksetujuan saya dan teman-teman untuk Studi Wisata ke Jogjakarta, alasannya saat itu ekonomi sedang sangat berat menyusul reformasi tahun 98-99. Walaupun akhirnya usulan kami mentah setelah diadakan jajak pendapat dari 6 kelas yang ada, salah satu momen yang masih saya ingat bersama Kepala SMAN 1 Pangandaran kala itu, Asep Ganda Sadikin.
Beliaulah orang yang pertama kali mengirim saya ke Bandung, menginjakan kaki di Bandung saat SMA dulu, setelah sebelumnya MTsN Pangandaran mengirim saya dan teman-teman mengikuti Jambore di Jatinangor 2 tahun sebelumnya. Pa Asep adalah penulis aktif banyak buku teks Bahasa Indonesia saat itu terbitan Grafindo, oleh karenanya beberapa pengambilan istilah menjadi sangat sensitif, kebetulan saat itu Palapa SMAN 1 Pangandaran sedang dibentuk atas Prakarsa Kang Dasep, nama yang cukup kami paksakan, mengingat dari guru-guru mengusulkan nama Wacita.
Pa Asep juga yang menginspirasi kami untuk mencoba membuat setiap acara di sekolah tidak menjadi "beban" sekolah, harus mencoba mencari sponsor, oleh karenanya saya dikirim ke Bandung untuk mengikuti seminar di SMAN 12 Bandung, yang bertempat tepat di jalan yang sering saya lewati ketika akan ke PJTV kala itu.
Saat ini, tanpa saya sadari, istri saya juga bergelut dalam bidang Pendidikan bahasa yang tengah menyelesaikan pasca sarjana Bahasa Indonesia, momen ini yang mendorong saya kangen kepada Beliau, Asep Ganda Sadikin.