Sapa Teman dan Kenalan
Aa Gym, Guru Yang Multitalenta

Aa Gym, Guru Yang Multitalenta

Oleh | Jum'at, 07 April 2017 00:33 WIB | 5.434 Views 2017-04-07 00:33:05

Mendengar suara Aa Gym memang belum begitu lama, sekitar tahun 2000 dari salah satu radio yang tertangkap melalui receiver FM yang saat itu menggunakan antena yang cukup tinggi, saya lupa nama radionya. Ceramah khas beliau yang membuat saya tertarik untuk selalu mendengarkannya setiap pagi, walaupun nyatanya saya tidak tau siapa sebenarnya Aa Gym.

Setelah lulus SMA tahun 2002, kegundahan sebagai pengangguran dimana sudah tidak disebut sebagai siswa, bukan pula mahasiswa membuat saya kesana kemari tanpa tujuan, maklum saja orang tua sudah berujar tidak sanggup untuk menguliahkan, padahal saat itu PMDK IPB sudah menanti di Ilmu Komputer, pun begitu sempat testing di Politeknik Negeri Semarang dan lulus di Teknik Telekomunikasi, dana menjadi alasan utama kenapa semuanya tidak diambil.

Pilihan terakhir jatuh pada selebaran undangan kuliah dari sebuah sekolah Diploma satu yang namanya saja baru dengar, bahkan kampusnya hanya sebesar rumah dua lantai, di Bandung, ya di Bandung. Setelah negosiasi panjang dengan Bapak akhirnya diperbolehkan kuliah, dengan syarat harus prihatin dan hanya setahun. Saya mengiyakan, bismillah saja dan saya bilang ke orang tua waktu itu, saya ingin dekat dengan Daarut Tauhiid.

Benar saja, keinginan saya terwujud, perjalanan awal saya ke Bandung bukan untuk mencari dimana lokasi kampus, tetapi mencari kosan dulu dekat dengan masjid Daarut Tauhiid, dalam benak saya DT seperti layaknya pesantren-pesantren yang saya pernah liat di Pangandaran, nyatanya tidak, DT adalah sebuah kawasan, bagian-bagian pesantren membaur dengan rumah warga. Menginap semalam Gratis di masjid Daarut Tauhiid saya dipertemukan dengan seorang penjaga masjid dan menunjukan dimana kosan yang bisa disewa, jatuh kepada sebuah kontrakan di Gang Gegersuni I, cukup jauh sebenarnya dari masjid.

Selama hampir sebulan di Bandung saya mulai terasa sepi, mau ikutan Santri Siap Guna (SSG) yang saat itu angkatan 6 kalau tidak salah tidak ada teman, dan pilihan jatuh pada sebuah pamplet ajakan untuk gabung di Keluarga Mahasiswa Daarut Tauhiid (GAMADA). Dari sinilah perkenalan dengan Aa Gym dimulai.

Belum genap setahun bersama Gamada, saya mulai mengenal sosok Aa Gym baik saat ceramah di masjid atau di kegiatan GAMADA, sempat kaget dengan ketegasan Aa Gym soal rapih, soal disiplin. Tetapi lama-kelamaan jadi lebih mengerti. Tak beselang lama di GAMADA. Saya magang di Manajemen Qolbu Information Technology (MQIT), sebuah divisi dibawah MQ Corporation tepat akhir tahun 2003 hingga menjadi karyawan disana. Tugas saya saat itu adalah Help Desk dan Network Administrator. Jobdesk inilah yang membuat saya lebih dekat dengan Aa Gym dan keluarganya, walaupun hanya sekedar melihat tanpa tau siapa saya mungkin Aa Gym.

Sebagai seorang Help Desk yang kerjaannya Install Komputer, Trouble Shooting dan Bersihkan Virus mau tidak mau sering berkomunikasi dengan Rumah Aa Gym, mulai dari PC Beliau yang rusak, Laptop Beliau yang butuh penanganan khusus sampai naik langit-langit atau masuk rumah Aa Gym hanya sekedar untuk memasang kabel internet yang saat itu kecepatnnya 64Kbps dibagi oleh lebih dari 30 komputer.

Sering diminta bantuan untuk memperbaiki Gadget Aa Gym membuat saya lebih dekat dengan beliau, saking dekatnya saya pernah menerangkan bagaimana menggunakan Ipod baru hadiah dari salah-satu koleganya saat beliau dipijat di ruang kerjanya, namun tentu hanya sebatas itu saja.

Lepas dari pekerjaan Help Desk, mulai tahun 2005 saya lebih fokus untuk Web Development, satu persatu website di Daarut Tauhiid di buat, disini mulai jarang berkomunikasi dengan Aa Gym, ketemu biasanya hanya saat tausiah saja hingga sayapun memutuskan diri untuk tidak lagi di Daarut Tauhiid di tahun 2007.

Dunia memang sempit, setelah tidak di DT sayapun berkenalan dengan banyak orang seperti Pa Yan Harlan (SalingSapa) yang membuat nama saya diingat kembali (mungkin) oleh Aa Gym, hal ini saya dengar dari Om Eka (Direktur MQTV) bahwa live streaming SalingSapa ini dibantu oleh Adi.

Tak lama setelah itu, sekitar tahun 2010 saya ikut di panggil Aa Gym untuk bantu membangun SMS Tauhiid, sebuah layanan pesan singkat untuk distribusi ceramah secara gratis, disini saya jadi sering ketemu Aa lagi, baik setelah sholat subuh di masjid DT atau Aa Gym berkunjung ke Cihanjuang, tempat saya tinggal sekaligus menyimpan banyak Modem SMS, hingga tahun 2011 awal pengeloaan SMS Tauhiid dialihkan ke Daarut Tauhiid, setelahnya jarang berkomunikasi lagi dengan Aa Gym dan hanya bersalaman atau sekedar salam saja saat bertemu.

Kebersamaan dengan Aa Gym membuat saya belajar banyak arti kehidupan, diakui atau tidak banyak pemikiran Aa yang menjadi pegangan saya. Bagaimana mengelola pikiran dan hati adalah hal terpenting yang selalu saya ingat, kadang kangen masa-masa dulu, dimarahin saat setelah ketemu play lagu Ari laso setelah sholat subuh di kantor (maklum sering tidur dikantor yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah Aa Gym). Bagi saya Aa Gym adalah sosok inspirasi, Guru yang hebat dan multitalenta. Semoga Allah SWT selalu menjaga Aa Gym dan keluarga. Aamiiin.


Baca atau Download PDF Adi Sumaryadi - Bicara IT dan Internet







Mungkin anda tertarik menonton video tentang Mau Jadi Orang IT? Inilah Peta Jalan atau Roadmap yang Harus Ditempuh

Sapa Teman dan Kenalan Lainnya