Beberapa hari ini saya mulai intens lagi berhubungan dengan Aa Gym, guru sekaligus menjadi juragan saat masih berada di PT. Manajemen Qolbu, semuanya dimulai ketika Mang Yoyon dihubungi Aa untuk berdiskusi masalah internet di kediaman beliau. Seperti biasanya serasa ipin dan upin, Mang Yoyonpun mengajak saya untuk menemui Aa. Hal yang diduga sebelumya ternyata benar terjadi, Aa kembali seperti dulu dengan beberapa keinginanannya yang menggebu-gebu, salahsatunya dengan mulai memanfaatkan media yang ada untuk menguatkan dakwah yang ada.
Ketidakhadiran Aa dalam beberapa waktu di televisi ternyata tidak mengurangi orang yang ingin mendengarkan kata-kata darinya. Salah satu langkah yang kami tempuh adalah dengan membuat sebuah SMS center yang mendistribusikan tausiyah Aa secara gratis setiap hari dengan menggunakan long number, alhasil pulsa ditanggung Aa, dan ini disiasati dengan adanya donasi. Satu hal yang gak berubah adalah, ketika Aa menyampaikan kepada media, secara serta merta langsung orang tertarik untuk mencobanya. Kami memasang 2 buah GSM modem untuk coba menangani request yang masuk. Subhanallah sekali diumumkan oleh Aa, 2 GSM modem itu langsung ngehank karena lebih dari seribu SMS masuk dalam waktu kurang dari 1 jam hingga terjadi tabrakan antara SMS masuk dan keluar. Kami mensiasati dengan menjadikan satu nomor untuk incoming SMS dan yang satu lagi untuk outgoing SMS, ternyata masih berat juga untuk memproses pengiriman SMS yang mencapai lebih dari 6.000 SMS sehari. akhirnya kami beli modem baru lagi dan saat ini sudah terpasang 4 modem GSM.
Oh iya, saya tidak membahas teknis yang tadi, yang saya akan share ke teman-teman adalah ternyata saya dan mang yoyon lebih nyaman dengan kondisi sekarang ini, tidak ada rasa cangguh ke Aa Gym berbeda saat kami masih menjadi bagian dari civitas Daarut Tauhiid, sekarang bisa lebih nyaman berkomunikasi, memberi masukan dan mengerem keinginan Aa yang terlalu cepat supaya semuanya berjalan normal. Aa pun saya pikir demikian juga, lebih nyaman berkomunikasi. Oleh karena itu saya dan mang yoyonn lebih memilih diluar untuk mendukung dakwah yang Aa lakukan, buat kami ini lebih baik dan lebih mantab. Bagi saya ini adalah sebagai rasa terima kasih kepada Aa yang telah menjadi jalan.
Setelah lama tidak bersilaturahmi dengan Daarut Tauhiid ada kesan tersendiri, saya memakai kaos dan jeans saat hari senin bertemu dengan teman-teman di DT yang menggunakan baju koko putih dan koko hitam, Asyik.