Pemberitaan yang sangat santer saat ini selain kasus selebritis atau artis negeri ini yang terlibat narkoba adalah pemberitaan tentang geng motor khususnya di Bandung, bagaimana tidak kehadiran geng motor sangat dikhawatirkan oleh masyarakat, saya sendiri sangat takut jikalau suatu saat pulang terlalu malam semisal dari kampus, hampir semua jalan yang saya lewati adalah jalur operasi geng motor seperti yang diberitakan media yaitu Jl. Ahmad Yani selanjutnya masuk ke Supratman, Jembatan Pasupati, Sukajadi hingga Setiabudi. Terinspirasi oleh penceramah di Masjid senin lalu, bagaimana kalau kita ubah geng motor tadi menjadi geng motor syariah?
Upaya merubah suatu geng motor memang sangat susah, tapi setidaknya ada upaya bagaimana merubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa orang-orang yang sering berkumpul menggunakan motor adalah geng motor padahal ada sebagian kumpulan motor itu tergabung dalam club motor.
Inimah hanya mimpi "jorok" saja, mudah-mudahan suatu saat bisa terlaksana. Geng motor syariah ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan geng motor syariah hanya bertolak belakang saja, ciri ciri itu antara lain :
Menggunakan nama yang lebih enak didengar orang atau kalau memungkinkan lebih islami sedikit misalkan Ababil, wah masih serem. atau terserah temen-temen.
Tidak melakukan coret-mencoret dijalan, justru membawa kaleng-kaleng cat yang siap membersihkan cet-cet jalanan yang sudah lapuk
Kalau geng motor membawa celurit saat dijalan, geng motor syariah membawa sapu lidi, pengki dan tong sampah, kalau geng motor mendatangi sebuah minimarket merusak dan mengambilin isi di dalamnya, kalau geng motor syariah beda, datang ke mini market, bersihkan halamannya, bersihkan kacanya dan beli barang-barang yang bermanfaatnya.
Cara perekrutanpun tidak begitu sulit, dalam perekrutan harus ditampilkan tetap mencoba mencari orang-orang yang kuat fisiknya karena akan sering membawa sapu lidi di daerah-daerah tertentu saat operasi. Hal yang dilakukan saat perekrutan yaitu dengan cara membantu ibu-ibu mengangkatkan dagangannya ke becak di pasar dengan di liat oleh panitia, kalau ibu-ibu itu puas berarti diterima di geng motor syariah.
Satu hal lagi, jika satu geng motor syariah bertemu dengan geng motor lainnya maka tidak langsung berkelahi melain kan berjabat tangan saling peluk dan diakhiriri dengan makan-makan dan tausiyah.
Semuanya bukan mimpi, kalau kita mau pasti suatu saat bisa terwujud pasti lebih baik hasilnya, siapa yang mau komentar ?