Jika anda di Bandung, untuk mengenali angkot adalah warna, selain dari nomor jurusan. Misalnya Margahayu-ledeng dengan warna biru, Caheum-ledeng dengan warna hijau bergaris hitam, Caheum Ciroyom Hijau bergaris merah, Angkot Ciwastra berwarna coklat. Pemilihan warna angkot ini bukan tidak ada maksud, tentu maksud utamanya adalah supaya mudah dikenali, mudah diliat dan tertanam diingatan penumpang angkot.
Pun begitu dalam branding didalam sebuah bisnis ataupun sebuah brand. Apa yang anda ingat tentang facebook? Biru bukan? apa yang and ingat tentang Shopee? Orange bukan? apa yang anda ingat tentang Tokopedia? hijau bukan?
Warna menjadi sangat penting supaya publik tau warna apa yang dominan dengan bisnis kita, boleh pakai beberapa warna, tetapi harus konsisten dengan warna itu, hingga titik dimana tanpa melihat tulisan, cukup dengan warna, orang sudah tau produk atau brand kita. Perusahaan-perusahaan besar juga sama, mereka sangat konsisten dengan "warna".
Warna memang pilihannya sedikit, walaupun dalam tabel warna saat ini jadi sangat banyak, tapi itu sangat mirip, bisa dibilang kita hanya punya 16 warna seperti warna spidol yang biasa kita beli, tetapi dibidang bisnis anda, bisa jadi warna itu tidak terpakai semua, atau didaerah anda tidak terpakai semua. Yang pasti, anda harus punya warna utama yang melekat pada brand anda.
Apa partai anda? juga akan berbicara warna, Partai politik juga butuh warna untuk branding partainya, dan itu konsisten sejak dulu, tidak gampang galau merubah warna misalnya Golkar menjadi orange, atau PDIP menjadi hijau. Karena konsistensi penggunaan warna adalah salah satu kunci menanamkan brand kita di khalayak.
Sudah punya warna? segeralah pilih warna jangan sampai orang lain mewarnai dirimu sesukanya :)